WARSA BARU

“apakah tuhan merayakan warsa baru?”

ia baru saja membeli selusin terompet, diulang-ulangnya bunyi untuk dirinya sendiri karena menjadi maha tak selamanya mengasyikkan.

altar-altar kosong dan tuhan yang sesekali dirundung kesepian, harga yang harus dibayar untuk tetap menjadi tunggal. ia tak punya jalan raya dengan muda-mudi yang sedang berkencan.

tuhan terbahak-bahak dalam kegagalannya menjadi bahagia, ia hanya dapat melempar nasib tanpa pernah bisa memainkannya. perannya sebagai tuhan tak mungkin mudah untuk digilir tangan.

tuhan menyukai warsa baru sekalipun tak pernah ada apa pun yang baru untuknya. tuhan harus ada dengan ketiadaan kejutan.

ah! tuhan bosan menjadi tuhan.

Payakumbuh, 01 Januari 2018

One thought on “WARSA BARU

Leave a comment